Ia masih percaya bahwa itu adalah lelucon.
"Aku langsung pergi ke rumahmu, ingin memberitahumu bahwa ini tidak lucu, tapi aku melihat fotomu.
Dan ayahmu memberi tahuku bahwa pada malam ketika kamu makan malam dengan teman-temanmu, kamu ditabrak oleh pengemudi yang mabuk saat dalam perjalanan pulang,” katanya.
Pria itupun hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.
"Ini aku? Aku membunuhmu, bukan? Jika aku berjanji untuk menjemputmu, kamu tidak akan berada di jalan itu. Ini bisa saja dihindari, bukan?
Jika aku bertanya jam berapa pesta akan berakhir, aku bisa memanfaatkan waktu untuk menjemputmu. Tapi karena aku tidak mau, beginilah akhirnya,” tulisnya.
“Maafkan aku, aku menyakitimu. Aku berjanji padamu dan orang tuamu bahwa aku akan menjagamu dengan baik, tapi aku membunuhmu karena keegoisanku dan ketidakpedulianku,” pungkasnya.
Dia harus memahami bahwa kecelakaan itu bukan kesalahannya dan seharusnya tidak boleh ada pengemudi yang mabuk di jalan.
Semoga cerita ini bisa menjadi pengingat untuk selalu menghargai orang yang kita kasihi.
(*)