GridHot.ID - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri kembali meringkus terduga teroris.
Kali ini, Densus 88 meringkus 7 orang terduga teroris di wilayah Kabupaten Puhowato, Provinsi Gorontalo.
Diberitakan TribunJabar.id, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengapresiasi keberlangsungan kinerja Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri yang kembali meringkus tujuh orang terduga teroris di wilayah Kabupaten Puhowato, Provinsi Gorontalo pada Jumat (27/11/2020).
"Densus 88 Anti Teror sebagai unsur pelaksana tugas pokok di bidang penanggulangan tindak pidana terorisme telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik.
Kami mengapresiasi kinerja Densus 88 Anti Teror yang bersikap aktif dan bekerja cepat.
Mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan dan pencegahan terorisme di Indonesia," kata Azis kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Sebanyak tujuh orang yang diduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Mereka ditangkap di dua kecamatan yang berbeda, Randangan dan Buntulia.
Diduga sejak lama keberadaan terduga teroris ini telah diintai tim Densus 88.
Dalam penangkapan itu, tim Densus juga turut menyita dan mengamankan empat pucuk senjata api yang diduga kuat milik terduga teroris itu.
Ketujuh orang warga Kabupaten Pohuwato ini langsung dibawa ke Jakarta untuk diperiksa setelah ditangkap.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin juga telah mengapresiasi kinerja Densus 88 yang berhasil menangkap Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga terduga pelaku perakit bom di hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton di Lampung.
"Apa yang telah dilakukan oleh Densus 88 memberikan rasa aman bagi rakyat Indonesia.
DPR pun meminta Densus segera mencari dan menangkap DPO terorisme lainnya yang kerap mengganggu keamanan Republik Indonesia," kata Azis.
Azis berharap, Densus 88 untuk selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga terus berupaya mengantisipasi terjadinya terorisme dengan melakukan pendekatan sosial budaya.
"Ini penting bagi kita untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang ancaman terorisme dengan pendekatan budaya," ujar Azis.
Azis menambahkan, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan falsafah bangsa yang telah dipilih dan diformulasikan oleh pendiri bangsa.
"Untuk itu, Pancasila telah menjadi hal final yang harus dipahami dengan baik dan benar dalam merekatkan bangsa," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judulDensus 88 Tangkap 7 Orang Terduga Teroris di Gorontalo, Kedatangannya Sudah Diintai(*)