Sayembara ini menjadi jalan yang dipilih BKSDA Sulawesi Tengah karena kekurangan personel untuk melakukan penyelamatan buaya berkalung ban tersebut.
Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar menyebut, beberapa pihak sebenarnya telah berinisiatif melakukan penyisiran dari Sungai Palu hingga Teluk Palu, tetapi hingga saat ini belum berhasil.
"Kami juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan NGO (Non-Goverment Organization) asal Australia namun upaya mereka menyelamatkan buaya itu gagal," jelas Hasmar, Selasa (28/1/2020).
Pihaknya juga berjanji akan memberi imbalan bagi masyarakat yang menangkap dan menyelamatkan buaya tersebut dari jeratan ban yang melilit selama tiga tahun lamanya.
Sementara itu, melansir sumber yang sama, pada tahun 2018, upaya penyelamatan buaya juga dilakukan oleh Muhammad Panji alias Panji si Petualang, seorang bintang di salah satu program televisi nasional.
Saat itu, Panji dan timnya menyusuri Sungai Palu bersama sejumlah personel Polisi Air dan Udara (Polairud), Minggu (21/1/2108).
Namun, sayangnya usaha tersebut juga belum membuahkan hasil.
Buaya yang tadinya berjemur di onggokan pasir di tengah Sungai Palu tiba-tiba masuk ke sungai.
Setelah cukup lama tak terlihat, buaya berkalung ban itu rupanya sempat menampakkan diri belum lama ini.