Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Tahun Operasi Tinombala, Ali Kalora Nyatanya Masih Gentayangan di dalam Hutan Rimba dan Tak Tersentuh Aparat, Teknologi Super Canggih Tetap Tak Bisa Deteksi Keberadaan Sang Teroris Keji

None - Rabu, 02 Desember 2020 | 18:42
Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT
Kolase Kompas TV dan Wikipedia

Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT

2. Ali Kalora kerap menyamar

Meski kurang mampu merekrut orang, Ridlwan Habib menilai Ali Kalora memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

"Dengan logistik yang terbatas, Ali Kalora bisa menjadi apa saja, menyamar menjadi warga lokal, bahkan petani dan jalan sejauh itu," tambahnya.

Sosok Ali Kalora ini, menurutnya, berbeda jauh dengan bekas pemimpin MIT, Santoso, yang tewas dalam baku tembak dengan TNI-polisi dua tahun lalu.

Yang disebut terakhir ini memiliki keahlian propaganda.

Sedangkan Ali Kalora mampu menghindar dari kejaran aparat TNI-polisi dengan "menyamar menjadi warga lokal".

3. Ali Kalora dekat dengan kelompok militan Islam dan setia pada ISIS

Satu-satunya "kelebihan" Ali Kalora andalkan adalah kedekatannya dengan kelompok militan Islam di Mindanau (Filipina) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

Baca Juga: Calon Pengantin Wanita di Sulawesi Utara Tewas Sehari Menjelang Akad Nikah, Sang Ayah Curiga Calon Mantu Jadi Dalang di Balik Kematian Anak Perempuannya

"Dengan afiliasinya bersama kelompok Mindanau dan Bima, dia bisa merekrut anggotanya dari luar Poso, termasuk memperoleh senjata api," kata Al Chaidar.

Selain itu, Ali Kalora juga kerap menunjukkan kesetiaaannya pada ISIS.

Dilansir dari BBC Indonesia, pengamat teroris, Ridlwan Habib, mengatakan, tindakan Ali Kalora merampok bahan pangan dan membunuh warga setempat sudah dua kali dilakukan sepanjang tahun ini.

Source : Surya

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x