Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Tahun Operasi Tinombala, Ali Kalora Nyatanya Masih Gentayangan di dalam Hutan Rimba dan Tak Tersentuh Aparat, Teknologi Super Canggih Tetap Tak Bisa Deteksi Keberadaan Sang Teroris Keji

None - Rabu, 02 Desember 2020 | 18:42
Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT
Kolase Kompas TV dan Wikipedia

Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT

Pada April 2020, seorang petani menjadi korban.

Aksi itu direkam oleh kelompok Ali Kalora dan disebarkan ke kelompok jihadis di Indonesia dan luar negeri.

Tujuannya untuk memberitahu kelompok teror di luar negeri tentang keberadaan mereka "dengan harapan akan mendapat bantuan logistik".

"Dan sebagai bukti mereka tetap setia kepada ISIS (kelompok yang menamakan diri Negara Islam).

"Karena itu baginya, tidak ada jalan lain selain menyiapkan pasukan khusus.

"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."

Dengan fakta ini, dia menyarankan pemerintah beserta aparat keamanan agar menggunakan strategi baru untuk menangkap Ali Kalora.

Kenapa Tak Kunjung Ditangkap?

Berdasarkan pengamatan RIdlwan Habib, Operasi Tinombala telah berjalan hampir lima tahun tetapi belum berhasil menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur tersebut.

Padahal berbagai cara sudah dilakukan.

"Pernah coba pakai thermal drone untuk memotret suhu panas tubuh. Ternyata ada kekeliruan. Karena suhu tubuh manusia mirip dengan mamalia seperti kera atau monyet, sehingga ketika mau menyerang dan didekati ternyata segerombolan monyet besar," ujar Ridlwan Habib kepada BBC News Indonesia, Minggu (29/11/2020).

"Pernah dicoba pakai drone detector untuk mendeteksi gerak. Ternyata salah deteksi lagi," sambungnya.

Source : Surya

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x