Dokumen pengadilan yang diajukan di California menunjukkan cara Hargobind menipu korbannya.
Ia akan mendekati anggota industri film dan menawarkan pekerjaan yang menguntungkan di dunia hiburan.
Korban lalu diperintahkan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia dengan tugas seperti pencarian lokasi, penelitian, dan penyusunan skenario.
"Tahilramani akan menggunakan aksen palsu dan mengubah suaranya agar terdengar seperti wanita," menurut dokumen tersebut.
Video pelatihan tipuan
Ketika para korban tiba di Indonesia, mereka diduga ditipu dengan mata uang AS untuk pembayaran di muka kepada Hargobind dan rekan-rekannya.
Komplotan ini menawarkan proyek film yang tidak pernah terwujud.
Hargobind dalam dokumen itu diklaim kadang mengancam akan melukai korbannya jika mereka keberatan atau melontarkan pertanyaan meragukan.
FBI menyatakan penipuan dimulai pada 2013.
Ketika larangan perjalanan diberlakukan karena pandemi virus Covid-19, penipuan beralih menjadi video pelatihan yang tidak pernah ada wujudnya.
Jules Kroll salah satu pendiri K2 Integrity mengatakan, penyelidikan dimulai atas satu kasus peniruan identitas, tetapi berlanjut seperti bola salju atas sejumlah rangkaian peniruan identitas.