GridHot.ID - Menteri Sosia (Mensos) Juliari P batubara (JPB) ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19.
Penetapan tersebut dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (6/12/2020).
Lantas siapa sebenarnya Juliari?
Setelah lulus dari SMA pada tahun 1991, Juliari atau sering dipanggil Ari, memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Ia mengenyam bangku kuliah di Riverside City College dan kembali melanjutkannya di Chapman University, California.
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Suap Dana Bansos Covid-19, Kekayaan Mensos Juliari Jadi Sorotan, Segini TotalnyaSetelah lulus tahun 1997, Juliari langsung kembali ke tanah air dan mulai masuk ke perusahaan sang ayah pada tahun 1998.Setelah menamatkan pendidikan di Amerika, tahun 1998, Juliari memang langsung ikut dalam perusahaan yang didirikan sang ayah."Tapi saya mulai dari jenjang bawahlah," akunya.Sebagai anak tertua, ayahnya memang sengaja mempersiapkan Juliari untuk meneruskan bisnis keluarga. Keinginan tersebut disambut baik oleh Juliari sendiri.
"Awalnya saya diajak untuk membesarkan perusahaan keluarga," ungkapnya.Saat pertama kali masuk, ia mengaku hanya digaji sekitar Rp 1 juta.Kendati demikian, Juliari banyak belajar tentang penerapan manajemen perusahaan di kehidupan nyata setelah puas menimba ilmu di bangku kuliah.Barulah sejak tahun 2003, Juliari dipercaya sang ayah untuk memimpin perusahaan yang memproduksi pelumas.
Baca Juga: Mensos Juliari Terima Uang Suap Dana Bansos Covid-19 Sebesar Rp 17 Miliar, Diduga untuk Bayar Keperluan Pribadi, Begini Kata Ketua KPKSebagai perusahaan swasta pertama dan terbesar yang memproduksi pelumas, Ari memang banyak menorehkan prestasi tersendiri dari segi bisnis dan perusahaan.Juliari kemudian memulai kiprah politiknya bersama PDI Perjuangan saat ia menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan tahun 2003 dan 2008.Lalu pada 2010, Juliari akhirnya dipercaya menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan. Sebelum berpolitik, Juliari juga menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan.
Pada 2003, Juliari terpantau sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Wiraswasta Gemilang Indonesia dan Direktur Utama PT Arlinto Perkasa Buana.Juliari juga mencicipi kedudukan sebagai Direktur PT Bwana Energy pada 2004 dan Komisaris Utama PT Tridaya Mandiri pada 2005.Selain di dunia bisnis, Juliari juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) tahun 2003 – 2011, dan Ketua IV Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat PB PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), tahun 2002 – 2004.Pengalaman Ari dalam menjalankan bisnis dan keaktifannya di dunia organisasi, membentuknya menjadi pakar dan sosok penting di Komisi VI DPR RI (Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standarisasi Nasional).