Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Sehari Dirilis, Vaksin Pfizer Corona Milik Inggris Diklaim Bermasalah, 2 Relawan Alami Reaksi Parah Usai Disuntik

None - Kamis, 10 Desember 2020 | 15:42
Ilustrasi - Seorang mahasiswa rela jadi kelinci percobaan vaksin Covid-19 meski hanta dibayar Rp 900 ribu.
Pixabay

Ilustrasi - Seorang mahasiswa rela jadi kelinci percobaan vaksin Covid-19 meski hanta dibayar Rp 900 ribu.

Gridhot.ID - Baru-baru ini, Inggris dikabarkan telah merilis vaksin Covid-19 yang siap disuntikkan untuk masyarakatnya.

Namun, ternyata ada sedikit kendala untuk membagikan vaksin tersebut.

Regulator pengobatan Inggris telah menyarankan agar masyarakat dengan riwayat alergi yang signifikan untuk tidak mendapatkan vaksin corona dari Pfizer-BioNTech.

Baca Juga: Menikah dengan Jeniffer Jill yang Super Kaya, Ajun Perwira Tak Akan Kecipratan Harta Sang Istri, Ini Alasannya

Pasalnya, ada dua orang relawan yang melaporkan reaksi yang parah pada hari pertama peluncuran vaksin tersebut.

Dimulai dengan para lansia dan pekerja garis depan, Inggris mulai memvaksinasi massal warganya pada hari Selasa, sebagai bagian dari upaya global yang menimbulkan salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah.

Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris Stephen Powis mengatakan saran tersebut telah diubah setelah dua pekerja NHS melaporkan reaksi anafilaktoid yang terkait dengan penerimaan vaksin.

Baca Juga: 9 Tahun Menikah, Foto Lawas Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Saat Pelukan Mesra Terungkap ke Publik, Deretan Artis Ucapkan Hal Ini

"Seperti umumnya dengan vaksin baru, Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) telah menyarankan untuk pencegahan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak menerima vaksinasi ini, setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan merespons secara negatif kemarin," kata Powis.

Namun dilaporkan bahwa keduanya akhirnya bisa pulih dengan baik. MHRA mengatakan akan mencari informasi lebih lanjut, dan Pfizer serta BioNTech mengatakan mereka mendukung penyelidikan MHRA.

Pada minggu lalu, MHRA menjadi pihak yang pertama di dunia yang menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer tersebut, sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) terus melakukan terhadap data medis.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x