Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kepemimpinan Soekarno Bak Malapetaka Bagi Amerika, AS Sampai Gunakan Bank Dunia dan IMF Sebagai 'Senjata' untuk Taklukkan Indonesia, Ini Kisahnya

None - Sabtu, 12 Desember 2020 | 18:42
Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Milhous Nixon berjalan di depan korps musik penyambutan di Washington Military Airport.
United States Information Service

Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Milhous Nixon berjalan di depan korps musik penyambutan di Washington Military Airport.

Delegasi IMF mengunjungi Indonesia pada tahun 1962 dan mengusulkan bantuan keuangan dengan syarat kerjasama erat dengan IMF.

Situasi ekonomi Indonesia yang labil dimanfaatkan dengan kucuran dana pinjaman untuk membuat Indonesia mudah dikontrol.

Pada Maret 1963, AS memberikan pinjaman 17 juta dolar, dan2 bulan kemudian, pemerintah Indonesia mengumumkan serangkaian tindakan ekonomi baru, devaluasi rupiah, penghematan anggaran, penangguhan subsidi sesuai dengan kebijakan IMF.

Bulan berikutnya, anggota OECD bertemu untuk menyepakati kesepakatan mobilisasi dana.

AS mengusulkan untuk berkontribusi, bersama IMF dan Bank Dunia, hingga setengah dari perkiraan 400 juta dolar.

Baca Juga: Kembali Menapaki Hidup Baru, Pernikahan Istri Mendiang Aktor Kawakan Sys Ns Digelar Cukup Meriah Hingga Berhasil Sabet Rekor MURI

Pada bulan Agustus, di bawah dorongan AS, Indonesia menandatangani "pengaturan siaga", di mana ia menerima pinjaman 50 juta dolar.

Tapi semuanya berubah pada September 1963 ketika Inggris memproklamasikan Federasi Malaysia tanpa konsultasi.

Soekarno memandang proklamasi itu sebagai manuver yang membuat negaranya tidak stabil dan bereaksi dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan Inggris.

Ini berarti pembatalan kesepakatan yang dicapai dengan IMF.

Namun demikian, PBB menyetujui pembentukan Malaysia, sementara Soekarno yang gagal memenangkan kasusnya, membanting pintu PBB pada tahun 1965.

Situasi ekonomi sangat memprihatinkan. Banyak pinjaman yang diterima dari Barat dan Uni Soviet disia-siakan untuk barang-barang konsumen, proyek dan senjata bergengsi.

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x