Selain itu menurut Gina, ada beberapa penyebab yang bisa membuat pasien tersebut mengalami delirium.
Gejala baru yang ditemukan di pasien covid-19 ini menurut Gina termasuk dalam kondisi gawat darurat sehingga harus ditangani oleh para ahli di rumah sakit.
Sebab, penyakit delirium yang tidak dikelola dan tidak dicari penyebabnya bisa berujung pada kematian atau kecacatan jangka panjang.
"Orang yang sudah teratasi delirium, masih mungkin mengalami gejala sisa berupa perubahan kognitif (kemampuan berpikir) maupun gangguan mood (suasana perasaan) yang sifatnya menetap hingga satu tahun pasca kejadian," ujar Gina.
Menurut Gina, ada penanganan yang berbeda bagi pasien penderita covid-19 yang mengalami delirium.
Sebab penanganan medis pada pasien covid-19 dengan gejala delirum harus mendapatkan penanganan khusus.
Hal itu disesuaikan dengan penyebab pasien bisa mengalami delirium.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar