Mereka menggunakan Bayraktar TB2 yang bisa luncurkan serangan tepat melawan target di parit dan kendaraan yang bergerak.
Drone terbang tersebut juga mengambil video, sembari tunjukkan tentara Armenia diidentifikasi dan kemudian ditarget oleh drone senjata itu.
Azerbaijan juga menggunakan drone sebagai alat pengintai, sehingga Azerbaijan sangat terbantu memukul mundur tentara Armenia.
Baca Juga: Mencak-mencak Dikabarkan Meninggal Dunia, Robby Purba: Kek Gini Dilaporin Nangis-nangis Nanti!
Artikel di Naval and Merchant Ships mengatakan "di kasus konflik Nagorno-Karabakh, perisai yang digunakan untuk menangkis drone tidak digunakan secara efektif.
"Meskipun drone kedua belah pihak dihantam dengan hebat oleh pihak musuh, tapi bukti pentingnya drone senjata di perang sudah terpampang jelas dan tidak ada dari kedua belah pihak yang bisa mengalahkan drone."
Artikel dilanjutkan dengan "Militer kami memiliki jumlah besar drone dengan berbagai tipe dan juga menghadapi ancaman drone musuh…dibandingkan dengan drone yang kami lihat di konflik Nagorno-Karabakh, drone yang mengancam kami lebih canggih, sulit dideteksi dan sulit mempertahankan diri darinya."
Kemudian dikatakan dalam artikel tersebut jika pasukan tentara China seharusnya meningkatkan kesadaran mereka atas ancaman dari drone dan tentara China harus sudah memasukkan kesiapan itu dalam latihan perang mereka.
"Bagi sebagian unit akar-rumput di militer China, upaya menaklukkan drone adalah pelajaran baru," seperti dituliskan dalam artikel tersebut, serta ditambahi jika unit militer perlu meraih pemahaman lebih mengenai karakteristik berbagai drone.
Komentar