Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Selama Ini Ngerasa Superior di Asia, China Mulai Merinding Amati Konflik Nagorno-Karabakh, Militer Lemah Mampu Pecundangi Kekuatan yang Lebih Besar

None - Senin, 14 Desember 2020 | 14:13
Ilustrasi - Drone MQ-9 Reaper milik AS
Military Machine

Ilustrasi - Drone MQ-9 Reaper milik AS

Selain deteksi, ia merekomendasikan taktik seperti gangguan elektronik, menggunakan senjata pertahanan anti-pesawat berbasis darat LD2000, dan menyebarkan benda-benda palsu, lapor SCMP.

Naga juga dikenal karena penggunaan drone di militer serta dalam pengawasan rakyatnya sendiri, terutama Uyghur.

Mereka sekarang mengembangkan drone baru dengan kemampuan lebih besar dalam hal siluman, kecepatan, ketinggian, daya tahan, dan otonomi.

Baca Juga: Pamer Dukungan Keluarga Usai Hotman Paris Menyebutnya Tak Membantah BAP, Gisella Anastasia: Saling Menguatkan dan Mendoakan

China juga telah mengembangkan "drone bunuh diri" berbiaya rendah baru yang dapat diluncurkan dari kendaraan taktis ringan atau dari helikopter dalam kerumunan untuk menyerang target, media China melaporkan pada bulan Oktober.

Konflik Nagorno-Karabakh telah cukup menjelaskan gambaran tentang bagaimana militer yang lebih lemah dapat mengerahkan drone bersenjata secara efektif untuk melawan kekuatan, yang seharusnya lebih unggul. (*)

Artikel ini telah tayang di sosok.ID dengan judul "Konflik Nagorno-Karabakh Bikin China Merinding, Militer Lemah Mampu Pecundangi Kekuatan yang Lebih Besar: Perang Abad ke-21 Beda dengan Masa Lalu"

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x