" (Itu) menunjukkan bahwa China membutuhkan strategi balasan yang dipertimbangkan dengan cermat."
Artikel tersebut mengulas bagaimana tentara Armenia dikuasai oleh drone musuh.
Meskipun lebih unggul dari Azerbaijan dalam hal kekuatan darat konvensional, termasuk tanker, radar, dan kendaraan lapis baja, tentara Armenia adalah mangsa empuk bagi drone bersenjata.
Terutama drone Bayraktar TB2 yang melakukan serangan tepat terhadap target di parit dan kendaraan bergerak, lapor SCMP.
Drone juga digunakan untuk operasi pengintaian, membantu Azerbaijan memaksa penyerahan Armenia dalam waktu enam minggu.
"Dalam kasus konflik Nagorno-Karabakh, 'perisai' untuk melawan drone tidak digunakan secara efektif," kata artikel Naval and Merchant Ships.
"Meskipun masing-masing pihak menghantam sejumlah besar drone musuh, tidak ada yang memiliki kemampuan untuk menghentikan drone yang masuk agar tidak menimbulkan kerusakan," tambah artikel itu.
Ia melanjutkan dengan mengatakan: "Militer kami memiliki sejumlah besar drone dari berbagai jenis dan juga menghadapi ancaman drone musuh yang canggih ..."
Komentar