“Saya juga mengintip melalui jendela dan tidak menemukan siapa pun, tidak ada (sepeda motor) atau mobil di depan rumah dan saya membawa anak-anak ke kamar sambil menghidupkan bacaan yasin,” sambungnya.
“Ketika saya hendak keluar kamar, saya mendengar ketukan keras lagi, menyebabkan anak-anak di kamar menangis ketakutan,”
“Ketika saya ingin masuk kamar untuk menemani anak saya, saya mendengar ketukan keras lagi hingga pintu bergetar,” katanya.
Dia beruntung ketika kakak iparnya pulang pada jam 19:45 waktu setempat dan saat itulah pintu dibuka.
Kakak iparnya itu mengatakan, tidak ada jejak orang di luar rumah tapi ada bau amis di sekitarnya.
Sementara itu, Habibah Sulong (57), warga Kampung Perias mengatakan, misteri ketuk pintu berlangsung selama lima menit.
Penuturannya, teror tersebut terjadi pada pukul 21:30 waktu setempat, pada Jumat (11/12/2020).
Pada saat itu, dirinya, suami dan tiga anaknya sedang berada di dalam rumah.
“Setelah mendengar ketukan pintu itu, suami saya teringat bahwa ada anak-anak yang iseng bermain ketukan pintu di rumah,” ujarnya
“Tapi setelah mengintip, tidak ada orang. Namun terdapat bau yang tidak sedap seperti bangkai, kami menjadi kaget dan ketakutan,” kata Habibah.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar