Tetapi dengan jarak yang cukup jauh ini terlihat tidak masuk akal, bahkan untuk penerbangan reguler sekalipun.
Hingga akhirnya, setelah melakukan penelusuran, Flightradar24 berhasil menemukan fakta di baliknya.
Sebagian besar penumpang di dalamnya adalah orang yang memiliki kewajiban belajar, atau bekerja antara Timor Leste dan Portugal.
Sejumlah kecil siswa Timor Leste kembali dari Portugal, dan sejumlah guru Portugal yang bekerja di Timor Leste juga kembali ke negara asalnya.
Sementara pelancong, dan wisatawan diperkirakan hanya sebagian kecil dan di hampir belum ada.
Penerbangan ini dipastikan tidak akan pernah terjadi, jika tidak ada hubungan erat antara Portugal dan Timor Leste.
Pasalnya diketahui, Timor Leste adalah bekas wilayah jajahan Portugis, di mana sebagian besar rakyatnya hidup dengan budaya Portugis.
Sementara itu, dalam artikel tersebut EuroAtlantik mengajukan izin untuk penerbangan di Dili setiap bulan.
Hal ini belum berjalan dengan baik, karena masih dalam tahap peninjauan.
Jika Anda memantau situs webnya, hanya ada dua penerbangan yang dijalankan setiap minggunya.