Ketika di tempat lain di Indonesia hal ini tidak akan ditoleransi, di Timor Timur justru tentara Indonesia disebut menghibur sekutu paramiliter mereka.
Dipimpin oleh Eurico Gutteres, para milisi kemudian mengamuk di kota yang menewaskan sedikitnya selusin orang.
"Kami merekam dia dan anak buahnya, menggunakan senjata otomatis dengan nomor urut tentara Indonesia yang masih terlihat jelas, menembaki sebuah rumah di mana lebih dari 100 orang bersembuny," tulis Head.
Anak laki-laki berusia 17 tahun dari juru kampanye pro-kemerdekaan Manuel Carrascalao adalah salah satu dari mereka yang terbunuh.
"Ketika saya mencoba mendekati rumah, polisi bersenjata Indonesia menghalangi jalan saya. Di belakang mereka, terlihat para milisi menggunakan truk tentara untuk membawa mayat-mayat itu," katanya.
"Saya mengemukakan kolaborasi yang jelas antara keduanya dengan beberapa pejabat Indonesia, dan disuruh mengurus urusan saya sendiri," katanya.
Disebut bahwa Jenderal Wiranto diwawancarai malam itu, dan bersikeras bahwa anak buahnya telah melakukan segala kemungkinan untuk mengendalikan kekerasan.
"Tidak ada tindakan yang diambil terhadap anggota milisi manapun. Mereka bergerak bebas di sekitar Dili, menunjukkan senjata Indonesia mereka sebagai peringatan kepada seluruh penduduk," ujar Head.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Dibekingi Indonesia, Militan Timor Leste Pro Indonesia Ini Bocorkan Bagaimana Mereka Mendapat Senjata hingga Membantai Teman Sendiri"