Namun Arab Saudi tidak secara langsung menyebut grup tertentu yang melakukan serangan itu.
Sejauh ini tidak ada organisasi milisi atau teroris yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
"Aksi terorisme dan vandalisme seperti ini diarahkan langsung menyerang situs-situs penting, melebihi fasilitas penting kerajaan, sampai ke keamanan dan stabilitas suplai energi ke dunia dan ekonomi global," tambah pernyataan tersebut.
BW Rhine telah melepaskan kargo minyak mereka, yang mereka bawa dari pelabuhan Yanbu, Arab Saudi, di bawah perjanjian perdagangan dengan perusahaan minyak Aramco, Jeddah.
Otoritas Saudi baru mengisukan pernyataan itu kurang lebih 12 jam setelah serangan terjadi.
BW Rhine diserang pada pukul 12.40 siang waktu setempat pada 14 Desember, menurut pernyataan dini dari Hafnia, bagian dari BW Grup yang memiliki dan mengoperasikan kapal itu.
Namun dari BW Grup hanya mengatakan pihak yang bertanggung jawab dengan ledakan tersebut adalah "pihak luar".
"Nahkoda kapal segera menghentikan semua operasi pemindahan dan menerapkan prosedur gawat darurat.
"Kru telah menjinakkan api dengan bantuan brigade pemadam kebakaran tepi pantai dan kapal penarik, dan semua 22 kru telah diselamatkan tanpa cedera apapun," tambahan dari pernyataan Hafnia.