Sedikit jadi kebingungan, bagaimana China tahu berapa lama pesawat mereka digunakan oleh pelanggan asing.
Kekhawatiran AS sekarang adalah pangsa pasar produk China, karena produk ini menjadi incaran negara Asia-Pasifik atau Timur Tengah dan Afrika yang tidak mampu membeli drone milik AS.
Indonesia, sayangnya, juga menjadi korban pada 2019 lalu.
Di tahun 2019 Indonesia terungkap menjadi pengguna baru UCAV CH-4B dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak tahun 2008-2019, China telah menjual 8 CH-4, CH-3, 16 Wing Loong 1, 5 Wing Loong 2, dua WJ-600 dan 18 ASN-209, menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Sementara dari data SIPRI untuk periode 5 tahun dari 2014-2018, penjualan China naik hanya 2,7% dibandingkan 5 tahun sebelumnya, tapi 70% dari itu naik ke Asia dan Oseania, 20% ke Afrika dan 6,1% ke Timur Tengah.
Pakistan menjadi penerima utama senjata China, menyumbang 37% dari semua penjualan periode 2014-18.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Indonesia Pernah Jadi Korbannya, Senjata Militer China Ternyata Memiliki Kualitas Buruk, yang Baru Membelinya Terpaksa Tidak Menggunakannya."
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar