"Di Bandara Soekarno-Hatta ini kalau enggak salah Rp 200.000. Sementara di rumah sakit harganya jauh lebih mahal," kata Tulus.
Bahkan, Tulus juga mengatakan, bukan hanya rapid test antigen yang harganya terbilang cukup murah, untuk test Covid-19 lain pun masyarakat akan lebih memilih melakukan tes di Bandara Soetta.
"Saya sempat rapid test antibodi di Bandara Soekarno-Hatta hanya Rp 85.000, tapi memang kalau untuk sengaja datang ke sini tapi tidak untuk naik pesawat sebenarnya costnya sama saja," ungkap Tulus.
Antrean rapid test antigen yang mengular, lanjut Tulus, lantaran adanya kepanikan masyarakat akan aturan pemerintah yang terkesan dadakan.
"Masyarakat panik dan akhirnya berbondong-bondong melakukan rapid test di hari yang sama," ujar Tulus.
Tulus menilai, sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, pemerintah memang tidak konsisten dalam membuat kebijakan untuk menghadapi Covid-19 hingga membuat masyarakat bingung.
"Hal ini tentunya menimbulkan kekacauan di lapangan itu menjadi masalah serius karena bisa menimbulkan klaster baru, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta," tandasnya.
Jelang Natal, animo terhadap layanan pre-order service tes Covid-19 di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat.
Seperti diketahui terdapat tiga alternatif layanan tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu pre-order service melalui travelation.angkasapura2.co.id, lalu tes tanpa turun kendaraan (drive thru service), dan tes langsung datang ke lokasi (walk in service).
Dari data yang terkumpul, Rabu (23/12/2020) sejak pukul 00.00 WIB sampai 18.00 WIB, jumlah total calon penumpang yang melakukan tes Covid-19 tercatat ada 3.216 orang.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar