Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dibenarkan Komnas Perlindungan Anak, 70 Persen Remaja Putri Depok Sudah Tak Lagi Perawan, Lebih dari Setengahnya Ngaku Sudah Gugurkan Kandungan

None - Kamis, 24 Desember 2020 | 19:35
Anak-anak di kota Depok mengaku sudah tak lagi perawan, mencapai hingga 90 persen lebih.
Polhukam.id

Anak-anak di kota Depok mengaku sudah tak lagi perawan, mencapai hingga 90 persen lebih.

GridHot.ID - Nur Azizah Tamhid, Anggota DPR RI Komisi VIII fraksi Partai Keadilan Sejahtera nampaknya tengah menjadi sorotan publik.

Bagiaman tidak, pernyataannya membuat heboh dan gempar media sosial.

Ia menyebut bahwa 70 persen siswi sekolah di Kota Depok, Jawa Barat sudah tak lagi perawan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, pernyataan tersebut merupakan data lima tahun silam.

"Jadi sebenarnya lima tahun yang lalu survey Komnas PA menemukan 93,7 persen anak SMP dan SMA itu mengaku sudah tidak perawan lagi.

Baca Juga: Jokowi Mulai Laksanakan Pertemuan Empat Mata dengan Ma'ruf Amin, Nama-nama Ini Diramalkan Jadi Menteri yang Baru Sang Presiden, Berikut Daftarnya

Jadi apa yang dikatakan oleh kader PKS itu dibenarkan data lima tahun lalu kita sudah umumkan itu," ujar Arist kala dikonfirmasi, Rabu (23/12/2020).

Arist Merdeka Sirait mengatakan, dari persentase tersebut, sebanyak 61,2 di antaranya mengaku nekat menggugurkan kandungannya.

"Itu (survey) di beberapa wilayah dengan sampling sekira 4.700-an anak SMP dan SMA. Jadi jika diturunkan persentase itu atau yang dilansir di Depok itu dibenarkan dengan angka itu," paparnya.

Oleh sebab itu, Arist berujar bahwa data yang disampaikan oleh Nur Azizah Tamhid memang mirip dengan data yang dimiliki pihaknya, hanya berbeda pada jumplah samplingnya.

Baca Juga: Namanya Tak Begitu Terdengar Sejak Pra Pilkada 2020, Sosok Calon Satu Ini Mendadak Kondang di Sosmed hingga Menggeser Popularitas Gibran, Digadang-gadang Netizen Jadi 'Jokowi Selanjutnya'

"Dari data kami, bahkan 97 persen lebih itu mengaku pernah nonton pornografi. Jadi perilaku seks remaja di Depok itu sesuai angka-angka itu. Makanya perlu diantisipasi," ujarnya.

Arist juga menyinggung soal Depok yang disebut Kota Layak Anak.

"Nyatanya tidak kan, tapi kan selalu dibantah. Apalah gunanya mengatakan ramah anak dan sebagainya tapi perilaku seks menyimpang dan korban anak masih banyak," tuturnya.

Lebih lanjut, Arist menyebut bahwa kasus kekerasan terhadap anak telah masuk katehlru abnormal, melebihi level darurat.

Baca Juga: Sebut Aksi Walk Out 50 Anggota DPRD DKI Bak Gali Kubur Sendiri, Pengamat Politik: Masyarakat Akan Menilai Mana yang Berjuang untuk Rakyat, Mana yang Khianati Amanat

"Pemerintahan yang baru harus benar-benar berjanji mengurus kota yang didengung-dengungkan kota layak anak, bukan hanya infrastruktur, tapi semua lapisan harus memberikan perhatian lebih," ujarnya.

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, Anggota DPR Komisi VIII dari Fraksi PKS, Nur Azizah Tamhid, menyatakan bahwa ia mendapat informasi bahwa remaja putri di Kota Depok yang sudah tak perawan.

Kondisi ini dinilainya cukup memprihatinkan dan hal tersebut harus ditangani segera.

Hal tersebut disampaikan Nur Azizah Tamhid dalam acara Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, di Depok, Minggu (20/12/2020).

Menurut Nur Azizah, banyaknya kasus remaja putri di Depok sudah tak perawan harus segera di atasi.

Baca Juga: Masih Bujangan, Ini Sosok Aditya Halindra Faridzky, Calon Bupati Tuban Termuda, Unggul di Pilkada 2020

Hal ini pun menjadi tugas bersama. Tidak hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, melainkan orangtua.

Orangtua memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang buah hatinya.

"Orangtua harus lebih memperhatikan anaknya. Anak-anak harus dikontrol jangan dibiarkan terjerumus dalam pergaulan bebas," tuturnya.

Mantan Ketua TP PKK Kota Depok itu meminta kepada orangtua untuk memberikan pendidikan agama yang maksimal kepada putra dan putrinya.

Kemudian juga jangan membiarkan para buah hati terlena dengan gadget dan dunia maya. Pengawasan dari orangtua sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Penggerudukan Rumah Ibunya di Pamekasan, Mahfud MD: Tindakan Biadab Karena Berbeda Politik Lalu Menyerang Keluarga Saya

Orangtua juga harus memberikan pemahaman kepada buah hatinya tentang dampak buruk dari pergaulan bebas.

"Buah hati kita harus diawasi dalam penggunaan gadget. Informasi yang bebas di media sosial dapat membuat remaja terpengaruh," ujarnya

Nur Azizah menambahkan bahwa peranan pengurus RT dan RW juga sangat penting agar para remaja di Kota Depok terhindar dari pergaulan seks bebas.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Arist Merdeka Benarkan Pernyataan Politisi PKS Sebut 70 Persen Siswi di Depok Tak Lagi Perawan

(*)

Source :TribunJakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x