Gridhot.ID -Sebanyak 50 anggota DPRD DKI Jakarta walk out saat Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad membacakan pandangan umum dalam rapat paripurna, Senin (14/12/2020).
Aksi walk out itu dipelopori anggota Fraksi Golkar Jamaluddin karena menganggap fraksi PSI tidak konsisten dalam rapat RKT.
Menurutnya, anggota Fraksi PSI awalnya menyetujui usulan kenaikan tunjangan dewan di tengah pandemi ini.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menilai para anggota DPRD DKI akan mendapat hukuman dari rakyat karena hanya memikirkan kepentingan mereka pribadi.
Hal ini disampaikan Pangi menanggapi aksi meninggalkan ruangan atau walk out para anggota DPRD DKI saat fraksi PSI bicara di rapat paripurna.
Aksi walk out itu dilandasi oleh sikap PSI sebelumnya yang menentang kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI.
Padahal, kenaikan gaji dan tunjangan itu jelas-jelas mendapat penolakan oleh masyarakat luas.
"Rakyat nanti akan menghukum, mana partai yang mengawal anggaran rakyat dan mana yang hanya memikirkan dirinya," ujar Pangi kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2020).
Pangi menilai, sikap para anggota DPRD itu merupakan bentuk kekesalan mereka pada PSI yang menolak kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD.
Keberadaan PSI sebagai partai baru dianggap mengganggu kebiasaan-kebiasaan lama yang selama ini dianggap lumrah.