Namun, Brasil menahan hasil penuh atas permintaan perusahaan, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi uji coba vaksin.
Peneliti Turki mengatakan pada Kamis (24/12/2020) bahwa tidak ada efek samping utama yang terlihat selama percobaan mereka, selain dari satu orang yang memiliki reaksi alergi.
Uji coba vaksin di Turki dimulai pada 14 September, dan para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian.
Sinovac adalah pembuat vaksin Cina pertama yang merilis perincian dari uji klinis tahap akhir.
Vaksin Sinovac Biotech disebut juga memiliki hasil positif seperti produk saingan yang dikembangkan oleh Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca, pada bulan lalu.
Para peneliti Turki berbicara bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menambahkan, bahwa 26 dari 29 orang yang terinfeksi selama uji coba diberi plasebo, akan berlanjut hingga 40 orang menjadi terinfeksi.
Baca Juga: Tak Puas Cuma Punya AstraZaneca, Malaysia Incar Vaksin Corona Milik Rusia
“Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman (untuk digunakan) pada orang-orang Turki,” kata Koca, menambahkan Ankara akan menggunakan data untuk melisensikan vaksin Sinovac Biotech.
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar