"Perbedaan relatif dalam skala surveilans genom di Nigeria dan Inggris dapat menyiratkan penurunan kekuatan untuk mendeteksi perubahan tersebut ", tulis makalah penelitian tersebut.
Dalam sepekan terakhir, Nigeria melaporkan peningkatan kasus sebesar 52% dan Afrika Selatan meningkat 40%, kata Nkengasong.
Untuk saat ini CDC Afrika mencatat bahwa varian Covid-19 baru di Afrika Selatan adalah yang paling dominan di Afrika, dengan infeksi yang dikonfirmasi di negara itu mendekati satu juta.
Meskipun ditemukan mampu menular lebih cepat, namun belum jelas apakah itu mengarah pada penyakit yang lebih parah.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Virus corona mutasi lagi, kini dimulai di Nigeria.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar