"Ini sangat picik, dan terus terang sulit dipahami," lanjutnya dikutip dari AFP.
"Sejarah mengajari kita ini bukan pandemi terakhir, dan epidemi adalah fakta kehidupan."
"Pandemi telah menyoroti eratnya hubungan antara kesehatan manusia, hewan, dan planet."
"Setiap upaya meningkatkan kesehatan manusia akan gagal, kecuali mereka mengatasi hubungan kritis antara manusia dan hewan, serta ancaman perubahan iklim yang membyat Bumi kita kurang layak huni," imbuh Tedros.
Pandemi virus corona telah menewaskan sedikitnya 1,75 juta orang, dan hampir 80 juta kasus tercatat sejak wabah ini pertama muncul di China pada Desember tahun lalu.
"Dalam 12 bulan terakhir dunia kita terbalik. Dampak pandemi jauh melampaui penyakit itu sendiri, dengan konsekuensi yang luas bagi masyarakat dan ekonomi," ujarnya.
Eks Menteri Kesehatan Etiopia itu lalu menuturkan, krisis virus corona seharusnya tidak mengejutkan, mengingat adanya peringatan yang berulang-ulang.
"Kita semua harus belajar dari pandemi yang mengajari kita."
Tedros lalu menyampaikan, semua negara harus berinvestasi dalam kesiapsiagaan mencegah, mendeteksi, dan mengurangi segala jenis keadaan darurat, serta mendesak penyediaan perawatan kesehatan primer yang lebih kuat.
Kepala induk kesehatan dunia itu mengingatkan, dengan investasi dalam kesehatan masyarakat kita bisa memastikan anak cucu kita memiliki dunia yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kepala WHO: Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir di Dunia (*)
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar