"Maka dari itulah kita, salah satunya memperketat bandara.Kita tidak ingin virus dari Pulau Jawa atau Inggris masuk di Kalbar," kata Harrison.
Harisson mengakui, jumlah penularan dan pasien yang dirawat, serta kematian akibat virus corona memang menunjukkan peningkatan drastis sejak Agustus.
“Virus ini sebenarnya sama dengan virus corona lain, tapi protein spike-nya lebih mudah untuk terjadi penularan. Memang tidak lebih ganas, tetapi yang ada komorbid lebih mudah tertular, akibatnya banyak yang dirawat di rumah sakit dan meninggal,” jelas Harisson.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona D614G Telah Masuk Kalbar Sejak Agustus"
(*)