Gridhot.ID - Sedari Jerman kalah dalam Perang Dunia II, Uni Soviet dan Sekutu langsung jadi musuh abadi.
Tak ada yang menyangkal bahwa jika Rusia sebagai penerus klan Soviet akan menghadapi jelmaan Sekutu, NATO.
Beruang Merah juga khawatir bahwa NATO bisa saja melakukan serangan mendadak ke wilayahnya yang luas itu.
Maka jangan heran bila setiap gerakan NATO, Rusia melihatnya sebagai ancaman.
Peningkatan aktivitas Angkatan Laut dan Angkatan Udara NATO di dekat perbatasan Rusiapenuh dengan risiko insiden besar, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan dalam wawancara denganRossiiskaya Gazeta.
"Pada tahun yang akan datang, terjadi peningkatan besar dalam aktivitas udara dan laut aliansi (NATO). Situasi yang bisamengakibatkan insiden besar semakin sering terjadi," kata Fomin seperti dikutip kantor beritaTASS.
Peningkatan aktivitas Angkatan Laut dan Angkatan Udara NATO di dekat perbatasan Rusiapenuh dengan risiko insiden besar, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan dalam wawancara denganRossiiskaya Gazeta.
"Pada tahun yang akan datang, terjadi peningkatan besar dalam aktivitas udara dan laut aliansi (NATO). Situasi yang bisamengakibatkan insiden besar semakin sering terjadi," kata Fomin seperti dikutip kantor beritaTASS.
Baca Juga: Gisel Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Video Syur 19 Detik, Polisi Ungkap Lawan Main Sang Artis
Selanjutnya pada 13 Oktober 2020, kapal perusak The Dragon milik Inggris melakukan pelayaran melalui laut teritorial Rusia di kawasan Cape Khersones. Dan 24 November 2020, kapal perusak USS John S. McCain milik AS memasuki Teluk Peter.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rusia: Peningkatan aktivitas NATO bisa mengakibatkan insiden besar"