GridHot.ID - Siapa yang tak tahu hubungan asmara Ayu Ting Ting dan sang kekasih, Adit Jayusman.
Nampaknya sudah bukan rahasia umum lagi.
Kedua sejoli ini juga sudah tak kagok pamerkan kemesraan di depan umum.
Bahkan kabarnya Ayu dan Adit akan segera melangkah ke pelaminan.
Enam tahun jadi janda Enji Baskoro, Ayu Ting Ting rupanya sudah mau membuka hati.
Adit Jayusman sendiri merupakan duda satu anak.
Kabarnya pernikahan itu akan digelar pada awal tahun depan.
Pernikahan sudah di depan mata, jauh sebelum bertemu Adit Jayusman rupanya Bilqis sempat menangis minta ayah.
Hal tersebut ia ungkapkan dalan kanal YouTube Denny Cagur belum lama ini.
Kini Bilqis nampanya sudah lengket dengan calon ayah tirinya.
"Cocok, anak gue mungkin udah terlalu lama menunggu papa kali ya," ujar Ayu Ting-ting.
Ayu pun menirukan rengekan sang anak saat ingin punya ayah seperti teman-temannya.
"Bunda, gimana sih ini, Iqis tuh pengen cepet punya papa. Iqis kan udah jadi anak baik," ucap Ayu menirukan Bilqis.
terlalu lama bermimpi punya ayah, Bilqis bahkan sempat mengancam Ayu Ting Ting untuk membeli papa baru.
"Lama banget sih papanya, udah deh, mending beli di Indomaret aja," ancam Bilqis.
"Emang dikira papa beli di Indomaret apa ya. Dia pikir emang bapaknya kinderjoy apa," jawab Ayu Ting Ting.
Saat keinginan sang anak memuncak, Ayu pun sampai dibuat stres.
"Mana sih papa kok nggak dateng-dateng. Itu lagi mandi pak. Kan syok dong masa minta papa sekarang juga. Gue lagi mandiin dia,
bunda, mana sih papa kok gak dateng-dateng," ucapnya.
Kembali, Ayu Ting Ting menasihati putrinya untuk tetap bersabar.
Kini rupanya keinginan Bilqis akan segera terwujud dengan hadirnya Adit Jayusman yang digadang-gadang akan gantikan posisi Enji Baskoro di hati ibunya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Seumur Hidup Tak Pernah Mengenal Siapa Sosok Ayah Kandungnya, Bilqis Terus-terusan Merengek Minta Dibelikan Ayah di Minimarket, Ayu Ting-ting: Dia Pikir Bapaknya Kinderjoy
(*)
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar