Namun kondisi berbeda dialami Jack Ma. Kekayaannya turun dari 61,7 miliar dollar AS (Rp 866 triliun) pada Oktober, menjadi 51,2 miliar dollar AS (Rp 718 triliun).
Penurunan itu disinyalir terjadi karena kerajaan Alibaba-nya menghadapi peningkatan pengawasan dari regulator China.
Alibaba sedang diselidiki atas klaim perilaku monopoli. Sementara afiliasinya, Ant Group, memblokir daftar pasar saham bumper-nya pada November.
Sebagian besar miliarder baru China berasal dari industri teknologi.
Tetapi meningkatnya ketegangan antara China dan AS terkait Huawei, TikTok, dan WeChat juga telah menurunkan valuasi saham teknologi China.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judulOrang Ini Kuasai Vaksin dan Kini Jadi Orang Terkaya di Asia, Pandemi Bikin yang Kaya Makin Kaya(*)