Gridhot.ID - Kasus virus corona di dunia makin hari kian menambah.
Diakhir tahun 2020, kasus baru dilaporkan berkembang di berbagai negara.
Salah satunya adalah Jepang.
Tokyo melaporkan lebih dari 1.000 kasus baru virus corona pada Kamis (31/12/2020), rekor baru, ketika para pejabat memperingatkan bahwa keadaan darurat mungkin diperlukan untuk menangani lonjakan infeksi.
Kantor berita Jiji melaporkan, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengadakan pembicaraan darurat dengan para menteri mengenai situasi virus corona pada Kamis (31/12/2020) malam.
"Kami masih mengumpulkan angka persisnya hari ini. Telah dilaporkan kepada saya, jumlahnya akan di atas 1.000 dan mencapai sekitar 1.300," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike seperti dikutip Channel News Asia.
"Untuk virus corona, tidak ada akhir tahun dan tidak ada libur Tahun Baru. Di musim dingin ini, kita melihat virus corona menyebar dan ini situasi yang sangat serius," dia memperingatkan.
Dalam beberapa pekan terakhir, lonjakan kasus virus corona telah membuat khawatir para pejabat dan profesional medis, mendorong seruan untuk keadaan darurat baru yang enggan pemerintah terapkan karena takut dampak ekonominya.
Jika kasus terus meningkat, "Tokyo mungkin tidak punya pilihan selain meminta pemerintah pusat menerapkan keadaan darurat baru," ujar Koike pada Rabu (29/12/2020).
Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas virus corona, juga memperingatkan pada Rabu, keadaan darurat akan diperlukan untuk "melindungi kehidupan rakyat Jepang" jika infeksi terus meningkat.
Baca Juga: Pulang ke Kampung Suami di Jepang, Syahrini: Kali Ini Agak Lama, 2 Bulan Setengahan Akan di Sana
"Sistem medis tidak akan mampu bertahan," katanya dalam pesan video.
Perdana Menteri Suga telah dikritik atas tanggapan pemerintahannya terhadap gelombang ketiga infeksi, termasuk mendukung program kontroversial yang mempromosikan perjalanan domestik.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Tokyo laporkan lebih dari 1.000 kasus baru corona, berlakukan keadaan darurat?"