New Delhi memiliki 4.292 unit tank, 4.060 unit artileri derek, dan 538 unit pesawat tempur.
India diperkirakan menghabiskan 61 miliar dollar AS (Rp 867 triliun) untuk militernya tahun 2020.
2. China
China, negara paling kuat di Asia dan musuh yang berkembang bagi AS, menempati urutan ketiga dalam daftar ini.
Negara adidaya ini diperkirakan memiliki personel aktif sebanyak 2.183.000 orang, yang menjadikan China sebagai negara yang memiliki personel militer aktif terbesar di dunia.
China tengah getol membangun Angkatan Lautnya dalam beberapa tahun terakhir sambil terlibat dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan.
Saat ini, mereka memiliki 74 kapal selam, 52 fregat, dan 36 kapal perusak, lapor Global Firepower. Di darat, “Negeri Panda” memiliki 33.000 unit kendaraan lapis baja dan 3.500 unit tank.
Angkatan Udara China telah memiliki 1.232 unit pesawat tempur dan 281 helikopter tempur. China diperkirakan menghabiskan 237 miliar dollar AS (Rp 3.368 triliun) untuk angkatan bersenjatanya pada 2020.
1. Rusia
Rusia menempati peringkat kedua dalam daftar negara dengan memiliki kekuatan militer terkuat di dunia pada 2020.
Negara ini memiliki jumlah tank paling banyak di antara negara mana pun di dunia yakni sebanyak 12.950 unit tank.
Menurut statistik Global Firepower, jumlah tank yang dimiliki Rusia tersebut lebih dari dua kali lipat yang dimiliki AS.
“Negeri Beruang Putih” diperkirakan memiliki 1.013.628 personel militer aktif. Selain unggul dalam jumlah tank, Rusia juga memiliki 27.038 unit kendaraan lapis baja, 6.083 unit artileri swagerak, dan 3.860 unit proyektor roket.
Di angkasa, Angkatan Udara Rusia memiliki 873 pesawat tempur dan 531 helikopter tempur. Di air, Moskwa memiliki 62 unit kapal selam dan 48 unit kapal perang penyapu ranjau. Rusia diperkirakan menghabiskan 48 miliar dollar AS (Rp 682 triliun) untuk militernya pada 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Negara dengan Militer Terkuat di Asia pada 2020, Indonesia Termasuk"
(*)
Source | : | Kompas |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar