Namun, pihak keluarga harus menunggu hingga pukul 09.00 WIB.
Jenazah ibunya akhirnya dibawa ke ruang forensik kemudian diserahkan dengan peti jenazah khusus Covid-19.
"Jenazah kan katanya gak boleh dilihat, gak boleh, gini-gini. Kita gak mau, kita saklek sekeluarga mau lihat," katanya.
Saat peti jenazah dibuka, lanjut DF, ia terkejut lantaran di dalam peti tersebut bukan jenazah ibunya, melainkan jenazah pria.
Hal itu pun membuat keluarga DF protes kepada pihak rumah sakit sampai akhirnya jenazah WT bisa diambil keluarga untuk dimakamkan.
"Pas dibuka, ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kita, itu bukan mama saya," kata DF.
Klarifikasi RSUD Kota Bogor
Humas RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat, menjelaskan, jenazah tidak langsung dipulangkan pasca meninggal karena kendala pemakaman pada waktu dini hari.
"Karena kalau tengah malam tidak ada petugas pemakaman. Kedua, kalau dari warga Kabupaten Bogor seperti kasus ini dari Leuwiliang, petugas pemakaman yang piket saat itu memang satu orang untuk malam. Untuk pemakaman ke lokasi minimal dua orang," terang Taufik Rahmat.