Gridhot.ID -Presiden Jokowi disebut telah mengantongi nama calon Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis.
Melansir dari Kompas TV, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Menurut Moeldoko, tidak ada persiapan berlebihan yang dilakukan Jokowi untuk memilih nama kapolri baru.
Pasalnya, pergantian Kapolri sudah menjadi hal yang rutin. Karena itu, kata dia, tinggal mengikuti sesuai prosedur.
"Prosedurnya sudah ada, tinggal tunggu waktu. Siapanya (calon Kapolri) pasti sudah ada," kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin (4/1/2021).
Moeldoko mengungkapkan, dalam waktu dekat Jokowi akan mengirimkan nama calon Kapolri ke DPR RI.
Calon Kapolri akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) lantaran waktu yang tersedia juga tinggal sedikit.
Sementara, Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane menyinggung adanya2 utang besar dari Idham yang akan memasuki masa pensiun.
"Masa pensiun Jenderal Idham Azis tinggal 20 hari lagi. Sepertinya Kapolri baru akan mewarisi dua utang besar yang ditinggalkan Kapolri Idham Azis, yang tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru," ujar Neta, dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Neta mengatakan2 utang yang ditinggalkan Idham antara lain kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi yang diduga dilakukan Ali Kalora Cs dan penembakan 6 laskar FPI di Tol Cikampek.
Menurut Neta, ketidakmampuan menuntaskan kasus Sigi dapat dikatakan sebagai kegagalan Idham sebagai mantan petinggi Densus 88 yang selama ini sangat agresif memburu teroris.
"Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat 27 November 2020 pagi."
"Pelaku diduga adalah MIT pimpinan Ali Kalora yang beranggota hanya 14 orang. Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh jajaran kepolisian," jelasnya.
IPW berharap menjelang detik-detik pensiunnya Idham sebagai Kapolri, kelompok Ali Kalora ini bisa segera ditangkap.
Dengan demikian, penangkapan tersebut akan menjadi hadiah pensiun bagi Idham sehingga tidak meninggalkan utang kasus yang sulit diselesaikan oleh Kapolri penerusnya.
Neta mengatakan kasus terbunuhnya6 anggota laskar FPI juga masih penuh kontroversial dan tidak mudah dituntaskan.
Apalagi Komnas HAM masih terus mengumpulkan bukti bukti adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini.
Kedua kasus ini, lanjut dia, menjadi warisan Idham untuk Kapolri baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit dan membuat kepercayaan publik terhadap Polri makin negatif.
"Untuk itu Kapolri baru diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi di internal Polri agar jajaran kepolisian bisa lebih fokus lagi untuk menuntaskan kasus tersebut," kata dia.
"Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham Azis ini sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar benar percaya pada Polri bahwa kasus itu diselesaikan secara Promoter," kata Neta.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Jelang Pensiun, IPW Singgung Dua Utang Besar Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri."
(*)