"Kami sudah melakukan proses pengujian dan investigasi, bahkan saat ini masih berjalan terkait kabar yang mengatakan data Undip bocor.
Kesimpulan sementara dari investigasi tim IT, sampai saat ini server Undip masih aman," kata Plt Wakil Rektor III Undip, Dwi Cahyo Utomo, dalam keterangannya secara virtual, Rabu (6/1/2021).
Ia menuturkan, Undip rata-rata menerima mahasiswa paling banyak hanya 10 ribu mahasiswa per tahunnya.
Sementara berdasarkan analisa dari data yang beredar, 125 ribu data mahasiswa yang dikabarkan bocor tersebut merupakan data 2010-2017 atau delapan tahun.
Dwi pun tak bisa memastikan apakah data yang beredar dan dianggap bocor merupakan benar-benar data milik Undip.
Namun, dari uji sampling data yang dilakukan, tidak ditemukan kecocokan data mahasiswa yang beredar dengan data milik Undip yang tersimpan di server IT.
"Harusnya kalau delapan tahun datanya, jumlahnya hanya sekitar 80 ribu saja, bukan 125 ribu mahasiswa. Makanya kami juga merasa aneh dengan kebenaran data tersebut. Jadi kami belum bisa memastikan itu data dari mana," ujarnya.
Selain berdasarkan ketidakcocokan data yang dilakukan uji sampling dalam investigasi, lanjutnya, Undip telah melakukan mitigasi sistem agar server tidak mudah diretas. Satu di antaranya, setiap mahasiswa, pengajar maupun alumni yang masuk sistem dengan akun pribadi, selalu diminta untuk mengubah password akunnya secara otomatis.
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar