Padahal, pertolongannya itu hanya sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan.
"Saya sebagai manusia dan tolong jangan lihat saya sebagai Menteri Sosial. Saya sebagai manusia saya lihat mereka tidur di gerobak, dia tidurnya di gerobak. Saya manusia apa kalau saya diam saja?" ungkapnya.
Ia menuturkan kegiatannya tersebut juga telah lama dilakukannya sejak masih menjadi Wali Kota Surabaya.
Risma bilang, kegiatannya itu sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat dan Tuhan.
"Saya manusia Mbak, saya punya tanggung jawab dan saya punya pendapatan lebih dibandingkan mereka. Saya wajib untuk zakat, saya wajib untuk amal. Nggak usah lihat saya sebagai Menteri Sosial. Tetapi saya juga bekerja dan saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan saya," tegasnya.
Lebih lanjut, ia memastikan tidak akan pernah menelantarkan pekerjaannya sebagai Mensos meski kerap blusukan bertemu dengan tunawisma.
"Saya di Surabaya itu saya banyak keluar negeri tetapi saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan Saya. Bahkan sering saya telepon tiba-tiba tengah malam ke Surabaya, tolong ini ditangani ini ini ini. Pernah suatu saat saya mau naik pesawat tiba-tiba ada orang yang tidak mau diajak ke rumah sakit oleh Linmas saya. Langsung saya tolong," bebernya.
"Jadi tolong mbak apa kita tidak bisa melihat bahwa kita manusia tanggung jawab kita kepada Tuhan. tolong dilihat itu nggak usah kita lihat jabatannya. Setiap manusia berhak tanggung jawab kepada Tuhan. Apakah kita semua sudah mati apa kalau kita diam saja? Coba bayangkan di gerobak itu ada anak-anak. Coba kalau itu kena kita rasanya seperti apa. Kita manusia apa? kalau kita melihat seperti itu tetapi kita diam saja," tutupnya.
(*)