Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk langkah selanjutnya, mengingat masih akan ada BTS yang dibangun di Kabupaten Puncak.
"Nanti kami koordinasi dengan Kominfo agar ada perbaikan, karena informasi akan ada dibangun lagi BTS. Tapi, dengan kejadian ini, kami akan duduk bersama dengan Pak Bupati untuk membahas langkah selanjutnya," pungkas Dicky.
Ia menambahkan bahwa jajaran Polres Puncak telah diterjunkan ke sekitar lokasi kejadian untuk mengejar para pelaku.
Melansir dari Kompas.id, Bupati Puncak Willem Wandik mengaku sangat sedih saat mendapatkan informasi fasilitas dua BTS dibakar.
Hal ini menyebabkan masa depan anak-anak Puncak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui layanan internet terhambat.
"Kami berjuang selama bertahun-tahun agar fasilitas tersebut bisa hadir di Puncak. Ternyata ada pihak yang dengan mudah membakar fasilitas tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Tengah Lakukan Survei GPS di Mimika, Helikopter PT SGI Ditembak Orang Tak Dikenal, Polisi Curiga KKB Kalikopi Jadi Dalangnya
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas juga menyesalkan pembakaran dua BTS di Kabupaten Puncak.
"Untuk membangun saja sudah susah karena medannya dan rawan gangguan keamanan. Seharusnya seluruh pihak di Puncak melindungi fasilitas tersebut, " tutur Yan.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom menyatakan pihaknya terlibat dalam aksi penyerangan dua fasilitas BTS di Puncak.
"Dengan aksi ini, TPN OPM menyatakan tidak mau menerima fasilitas pemerintah Indonesia di wilayah Papua. Kami tidak butuh fasilitas jaringan telekomunikasi," tegas Sebby.