Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bumi dalam Bahaya, Ilmuwan Internasional Ingatkan Pemimpin Dunia untuk Segera Bertindak: Faktanya Ancaman Terhadap Kehidupan Begitu Besar

None - Jumat, 15 Januari 2021 | 13:42
Ilustrasi bumi yang semakin memanas
bedneyimages via freepik.com

Ilustrasi bumi yang semakin memanas

Baca Juga: Bahayanya Setara Ancaman Nuklir dan Perubahan Iklim, Bill Gates Sudah Prediksi Wabah Virus Corona Sejak Tahun 2018: Persiapkan Sebagaimana Kita Antisipasi Perang!

Tetapi pada bulan September, 10 tahun kemudian, panel PBB menyimpulkan bahwa dunia secara kolektif telah gagal untuk sepenuhnya mencapai satu target.Pakar PBB telah menjelaskan, jika kita mempertahankan lintasan kita dalam krisis iklim yang semakin cepat, keanekaragaman hayati akan terus memburuk dengan akibat yang menghancurkan bagi hewan, tumbuhan, dan manusia di planet ini.Tetapi para ahli internasional memperingatkan bahwa tidak ada pemimpin atau sistem politik yang siap menghadapi bencana yang terkait dengan hilangnya keanekaragaman hayati, atau mampu mengatasi krisis."Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa kami perlu melakukan ini, itu dan hal lainnya. Kami tahu apa masalahnya, kami hanya memilih untuk tidak melakukan perubahan," kata Blumstein.

Baca Juga: Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam Tahun 2050, Dua Pulau di Indonesia Ini Justru Sudah Karam Duluan, Ancaman Perubahan Iklim Global Sungguh Tak Main-mainMenghilangkan bahan bakar fosil, mengekang lobi perusahaan yang mempengaruhi pembuatan kebijakan dan memberdayakan perempuan dengan akses pendidikan dan kontrol reproduksi adalah beberapa langkah yang diperlukan."Menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati bukanlah prioritas utama negara mana pun, tertinggal jauh di belakang kekhawatiran lain seperti pekerjaan, perawatan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, atau stabilitas mata uang," kata profesor Paul Ehrlich dari Universitas Stanford, salah satu penulis studi tersebut."Meskipun merupakan berita positif bahwa Presiden AS terpilih Joe Biden bermaksud untuk melibatkan kembali AS dalam kesepakatan Iklim Paris dalam 100 hari pertama jabatannya, itu adalah isyarat yang sangat kecil mengingat skala tantangannya," tambahnya.

Baca Juga: Tinggal 10 Tahun Tersisa, Jakarta Akan Jadi Kota Pertama di Dunia yang Tenggelam, Ahli Hidrologi Sebut Ulah Warga Jadi Penyebabnya

Ehrlich adalah penulis "The Population Bomb," sebuah teks kontroversial tahun 1968 yang memperingatkan overpopulasi, memprediksi jutaan orang akan mati kelaparan.Para ilmuwan memperingatkan bahwa para pemimpin dunia harus bertindak untuk menghindari masa depan yang suram sambil merencanakan perubahan yang akan datang yang akan dihadapi planet ini.Blumstein berharap pandemi virus corona bisa menjadi peringatan.

"Covid, dengan segala gangguan yang ditimbulkannya sebenarnya praktik untuk masa depan," ujarnya.Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ilmuwan internasional: Dunia di jalur masa depan yang mengerikan"(*)

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x