GridHot.ID - Dua gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat secara berturut-turut.Melansir Kompas.com, gempa pertama terjadi pada hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan M 5,9.Gempa kedua terjadi pada keesokan harinya, yakni pada Jumat (15/1/2020) pada pukul 02.28 WITA dini hari dengan kekuatan lebih besar.Selain berkekuatan cukup tinggi, gempa ini juga menimbulkan banyak kerusakan, serta jatuhnya sejumlah korban jiwa.
Baca Juga: Detik-detik 2 Anak Perempuan Tertimbun Reruntuhan Gempa di Mamuju, Hanya Terlihat Kepalanya, Seorang Pria: Siapa Nama Dek??Pemerintah maupun pihak swasta pun langsung mengerahkan bantuan logistik ke Sulawesi barat.Namun sayang, melansir video yang diunggah di Instagram @infokomando pada Sabtu (16/1/2020), diduga ada penghadangan mobil bantuan logistik di jalan menuju tempat korban gempa bumi.Akun Instagram @infokomando membagikan dua video.Video pertama memperlihatkan orang-orang berkerumun di sekitar truk.
Baca Juga: Luluh Lantakkan Bangunan, Kebakaran Hebat Bak Gempa Gegerkan Warga Inggris, Ada Apa?
Mereka berebutan mengambil kardus-kardus mie instan yang dilemparkan dari atas truk.Soorang pria yang diduga perekam video tampak menyesalkan kejadian itu."Terjadi penghadangan mobil yang mengangkut bantuan logistik di jalan menuju tempat korban bencana Mamuju Sulawesi Barat," tulis akun Instagram @infokomando dalam kolom keterangan.
Tidak jauh berbeda dengan video yang pertama, video kedua juga memperlihatkan orang-orang mengerumuni mobil berwarna hitam.
Baca Juga: Waspada! Hampir Sama dengan Insiden di Palu, BMKG Prediksi Gempa Susulan di Sulawesi Barat Bisa Picu Tsunami, Segini Perkiraan KekuatannyaOrang-orang tersebut berebutan tampak mengambil barang.Akun Instagram @infokomando mengatakan bahwa orang-orang itu tengah melakukan penjarahan."Penjarahan terjadi di beberapa jalan yang menuju ke Mamuju.Baiknya ada pengawalan saat menuju lokasi terutama para relawan yang mengantarkan logistik untuk para korban bencana alam," tulisnya.
Menanggapi video tersebut sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan meminta warga maupun instansi swasta yang akan menyalurkan bantuan logistik kepada korban gempa di Sulawesi Barat diimbau untuk melapor ke Polres terdekat.
Hal itu perlu dilakukan menyusul beredarnya video yang memperlihatkan adanya dugaan penjarahan mobil pengangkut bantuan.