Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka.
BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene
Antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed
Kuga 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan.
Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.
Waspada Gempa Susulan
Saat ini masyarakat harus mewaspadai adanya potensi gempa susulan di Sulawesi Barat (Sulbar).
Tidak hanya berpotensi gempa susulan, tetapi juga potensi longsor bawah laut hingga tsunami di wilayah Sulbar.
Diketahui, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo membuat jumlah korban gempa Sulawesi Barat terus bertambah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat menginformasikan ada 27 korban gempa yang meninggal dunia.
Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, membenarkan terkait potensi gempa susulan.
Dwikorita Karnawati, mengatakan, gempa susulan tersebut bisa berkekuatan sama atau bahkan lebih kuat lagi.
"Perlu kami sampaikan pula bahwa pertama tadi adalah masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat."
"Bisa mencapai kekuatan yang seperti tadi sudah terjadi 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi," kata Dwikorita dalam konferensi pers pada Jumat (15/1/2021).
Ia juga menyebut, gempa susulan yang berpusat di pantai bisa berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Bahkan, bisa juga menimbulkan longsor bawah laut seperti yang terjadi di Palu pada 2018 lalu.
Hal itu lantaran kondisi batuan di wilayah tersebut sudah diguncang hingga 28 kali.
"Nah dan itu karena kondisi batuan digoncang dua kali bahkan 28 kali, sudah rapuh dan pusat gempa ada di pantai."
"Nah memungkinkan untuk terjadinya longsor ke dalam laut atau longsor bawah laut."
"Sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa di pantai atau di pinggir laut," katanya, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (15/1/2021).
Kendati demikian, ia mengimbau agar masyarakat di Majene tetap tenang terkait adanya potensi gempa susulan itu.
Ia menyarankan agar warga yang berada di wilayah gempa untuk menjauhi bangunan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Viral Foto Jenazah Disalatkan hanya Pakai Daun Pisang tanpa Kafan,ini Kata Warga Korban Gempa Mamuju
(*)
Source | : | Wartakotalive |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar