"Untuk pengamanan, sudah siap. Sudah ada pasukan TNI dan Polri di sana untuk membantu pengamanan warga yang kembali ke kampungnya," kata Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya di Timika, Kamis (21/1/2021) dikutip dari Antara.
Setelah hengkangnya KKB dari wilayah Banti dan sekitarnya pada 2020, aparat membangun empat pos TNI/Polri di wilayah Banti 1, Banti 2, Tagabra dan Opitawak.
Tiga dari empat pos itu kini ditempati pasukan TNI dari Yonif 756/WMS yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan dan pasukan Brimob BKO dari Polda Kepulauan Riau.
Dandim Mimika memastikan situasi keamanan di kawasan Banti dan sekitarnya saat ini relatif cukup aman.
"Intinya dari keamanan sudah ada pos di sana. Sampai sekarang ini situasi di sana cukup aman," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, ratusan warga tersebut sempat memblokade pintu masuk terminal bus milik PT Freeport Indonesia, Kamis (14/1/2021).
Merekamenuntut dipulangkan ke kampung halamannya di Distrik Tembagapura setelah 10 bulan mengungsi di Timika.
"Sampai sekarang belum ada kepastian dari pemerintah, TNI-Polri, maupun pihak PT Freeport Indonesia, kapan kami dipulangkan," kata Martina dikutip dari Kompas.com.
"Saya tidak tuntut ini, tuntut itu. Saya tidak bongkar fasilitas yang ada di perusahaan. Saya jujur di atas tanah saya, negeri saya, saya mau pulang kampung," kata Martina.
(*)