GridHot.ID - Dua prajurit TNIdari Yonif R 400/BR,Pratu Roy Vebrian dan Pratu Dedi Hamdani, gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, pada Jumat (22/1/2021) pagi.
Keduanya gugur dalam proses evakuasi ke Timika Papua.
"Dua korban penembakan KKB meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore, dikutip dari Kompas.com.
Suriastawa menjelaskan, Pratu Roy gugur setelah KKB memberondong peluru secara membabi buta.
Peristiwa penembakan itu terjadi ketika Pratu Roy baru melaksanakan salat subuh. Sedangkan, Pratu Dedi meninggal saat melakukan pengejaran KKB.
Pratu Dedi mengejar KKB setelah Pos Titigi menjadi sasaran penembakan.
"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.
Sementara itu, mengutip tayangan Kabar Siang di kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (23/1/2021), ayah Pratu Roy, Kruspriadi mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sang anak.
Kuspriadi tahu persis apa yang dihadapi anaknya di tempat tugas.
"Saya tahu persis apa yang dilaksanakan di tempat tugas, dan kami juga tiap dia kasih informasi, kami kasih masukan agar waspada. Karena tempat tugas itu adalah rawan," ujarnya.
Menurut ayahnya, Pratu Roy merupakan sosok anak yang baik.
Selain itu, Pratu Roy juga sosok anak yang saleh.
Sambil menahan air matanya, Kuspriadi mengatakan anaknya itu berencana menikah dalam waktu dekat.
Namun, kata Kuspriadi, Tuhan ternyata berkehandak lain.
Anaknya yang begitu ia banggakan harus gugur di medan tugas,
"Dia adalah anak yang baik, yang saleh, tabah. Tapi memang, udah dari yang Maha Kuasa begitu, ya kami sekeluarga juga mengikhlaskan," jelas Kuspriadi.
"Ya sebenarnya tahun ini, pulang tugas rencananya mau mengajukan perkawinan," tandasnya.
(*)