Gridhot.ID - Sosok Pratu Dedi Hamdani memang baru saja dikabarkan gugur saat bertugas.
Pratu Dedi dikabarkan meninggal dunia akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Jumat (22/1/2021).
Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, Pratu Dedi dikabarkan meninggal dunia bersama satu rekannya saat sedang dievakuasi.
"Dua korban penembakan KKB Papua meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.
Dedi dilaporkan ditembaki dari dalam hutan di ketinggian yang menyasar pos jaga.
"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.
Jenazah Pratu Dedi kini sudah sampai ke rumah duka dan dimakamkan secara terhormat dengan upacara.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, nampak linangan air mata Sarmiati, ibu dari Pratu Dedi, mengiri pemakaman tersebut.
"Jangan halangi saya, saya mau lihat dia dikubur," kata Sarmiati.
Ungkap Sarmiati saat di pemakaman putranya.
Bahkan air matanya kembali mengalir ketika dirinya menceritakan kenangan terakhirnya terkait putra kesayangannya tersebut.
Sarmiati mengatakan dirinya sempat tidak mengangkat telepon dari Dedi.
Padahal handphone sudah berdering sebanyak tiga kali namun Sarmiati tak bisa meninggalkan kewajibannya untuk salat di mushala kala itu.
"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia telepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushala," kata dia pilu.
Sarmiati mengakui dirinya dihantui rasa penasaran terkait apa yang ingin dibicarakan anaknya.
"Saya coba telepon balik tapi ndak aktif handphonenya, nah itu saya sangat penasaran mungkin pesan apa yang ingin disampaikan, sebelum meninggal itu," tutur dia.
Pratu Dedi terkenal sebagai sosok yang sangat berbakti di rumah.
Bahkan dirinya selalu membantu pekerjaan rumah seperti mencucikan baju ibunya.
"Anaknya baik sekali, dia sering cuci baju saya, padahal saya tidak pernah suruh. Kan tidak banyak anak remaja yang mau cuci baju ibunya, malahan anak muda sekarang banyak pakaiannya yang masih dicuci orangtuanya," kata Sarmiati.
(*)