Setelah meninjau beberapa struktur kontruksi bangunan, anggota legistatif yang merupakan mitra kerja Disparbud Jabar itu merasa geram.
Sebabanggaran yang dikeluarkan untuk gedung pusat kebudayaan tersebut tidak sebanding dengan hasil pekerjaan.
"Kami Komisi V baru tahu beberapa hari lalu makannya kami tinjau kesini, tentu kita sangat prihatin melihat kondisi ini," kata Ali Rasyid ketika diwawancara TribunJabar.id.
Ali lalu menerangkan, sebelum meninjau gedung di Subang ia bersama anggota Komisi V telah meninjau gedung kesenian di Sumedang yang baru selesai dibangun akhir tahun lalu namun sudah ambruk.
"Kami tadi ke Sumedang melihat kondisi yang sama, belum saja diresmikan sudah ambruk, dan ternyata disini juga mengalami persoalan yang sama," imbuhnya lagi.
Ali juga mengatakan pihaknya dari Komisi V akan menindaklanjuti temuan tersebut.
"Banyak hal yang kami pertanyakan, dari awal desain kontruksi, penganggaran hingga pembangunan, sampai berwujud seperti ini saya juga bingung gedung ini sebetulnya buat apa," katanya.
Masih dipaparkan Ali bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung tersebut mencapai Rp 33 miliar.
"Yang saya tahu anggaran APBD yang dialokasikan mencapai Rp 33 miliar, sekarang dengan kondisi seperti ini baru terpakai Rp 6 miliar dan parahnya gedung ini masih belum bisa difungsikan," kata Ali.
Selanjutnya diketahui menurut penuturan Ali, luas lahan yang digunakan untuk gedung kebudayaan tersebut mencapai 4 hektare.
"Sepanjang yang kami tahu bahwa lahan yang dipakai juga lahan milik negara, dan anggarannya dari Provinsi tapi sampai sekarang hasilnya seperti ini, kata warga seperti sarang burung merpati dan malah jadi tempat mesum," tandasnya.