Laporan Wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu
GridHot.ID - Perseteruan antara Atalarik Syach dan Tsania Marwa nampaknya tak kunjung usai.
Sejak perceraiaannya pada tahun 2007 silam hingga kini keduanya terlihat masih memanas.
Banyak sekali konflik yang nereka seterukan, antaranya seperti perebutan hak asuh anak, perebutan harta gono-gini hingga kini yang terakhir disebut-sebut Atalarik Syach meminta semua barang-barang yang telah ia berikan pada Tsania.
Atalarik meminta kembali barang-barang yang ia berikan pada sang mantan istri semasa sebelum menikah dan saat menikah dulu.
Tsania juga mengungkapkan jika hadiah ulang tahun yang pernah diberikan Atalarik padanya juga turut diminta.
Barang yang turut diminta Atalarik Syach tersebut berupa cincin pada saat pertunangan, perhiasan untuk seserahan saat pernikahan, hadiah ulang tahun yang pernah Atalarik berikan pada Tsania yang berupa tas dan sepatu perempuan.
Rupanya barang-barang tersebut diklaim sebagai harta Atalarik yang harus dikembalikan.
"Barang seserahan diminta. Seserahan patut engga tuh diminta?" ucap pengacara Tsania, Suryadi dikutip dari kanal Youtube Surya Citra Televisi (SCTV) pada (25/1/2021).
"Kita enggak usah ngomong barangnya apa, barang seserahan diminta, cincin tunangan diminta, terus kebetulan hadiah ulang tahun diminta," lanjut sang pengacara.
Lebih lanjut Tsania Marwah pun membeberkan hadiah ulang tahun yang diminta oleh Ataralik.
"Karena kan jam tangan itu hadiah ulang tahun, aku pun juga ngasih dia hadiah ulang tahun lho.." ujar Tsania
Tsania menjelaskan jika dirinya juga sempat memberikan hadiah ulang tahun untuk sang mantan persis seperti yang diberikan Atalarik.
Nampun Tsania tak memasukkan hadiah tersebut dalam gono-goni.
"Dan itupun aku ngga masukin di gono-goni sama sekali," lanjutnya
"Terus selebihnya seserahan diminta lagi, sampe cincin yang dikasih waktu tunangan."
Tsania Marwa nampak menyesalkan kejadian tersebut.
Seharusnya harta yang menjadi hak bersama itu adalah harta setelah menikah bukan harta sebelum menikah apalagi ketika saat berpacaran.
"Namanya harta bersama itu kan harta yang diperoleh setelah kita menikah ya, jadi kalo seserah, apalagi pas pacaran diminta itu konyol banget."
Setelah bercerai Tsania Marwa sama sekali tak mendapatkan nafkah dari Atalarik, maka dari itu ia menjual beberapa emas yang dia bawa dari rumah Atalarik untuk kebutuhan hidup.
"Awalnya emas batangan itu ada tiga, yang dua emang saya bawa yang satu saya tinggal disana dan saat keluar rumah itu saya ngga pegang uang.
Emas batangan itu saya jual karena satu saya ngga dapat nafkah yang kedua itu kan yang tergugat minta honornya dibalikin," tutup Tsania Marwa.
(*)