Gridhot.ID - Hubungan China dengan negara-negara tetangganya makin rumit.
Hal ini disebabkan karena konflik berkepanjangan soal kekuasaan Laut China Selatan.
Konflik ini bahkan hingga mengundang negara-negara Eropa untuk turut campur tangan.
Melansir dari Sosok.ID, kapal-kapal induk dari Inggris dan Jerman pun mulai merapat ke Laut China Selatan.
Namun demikian, China tetap tak gentar.
Bahkan China justru memperkuat bahasanya terhadap Taiwan, memperingatkan, "kemerdekaan berarti perang" dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bakal mengambil tindakan untuk menanggapi provokasi juga campur tangan asing.
Taiwan, yang China klaim sebagai wilayahnya, melaporkan puluhan jet tempur, pembom, dan pesawat militer China lainnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara Barat Daya pulau itu selama akhir pekan.
China percaya, Pemerintah Taiwan sedang menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal, meskipun Presiden Tsai Ing-wen berulang kali mengatakan mereka sudah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menyatakan, Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China, saat menjawab Saat pertanyaan tentang aktivitas Angkatan Udara PLA baru-baru ini di dekat Taiwan.
“Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” ujarnya.
"(Kegiatan) mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan," tambahnya dalam jumpa pers, Kamis (27/1/2021), seperti dikutip Reuters.
Kemerdekaan Taiwan
"Serangan" udara China tersebut bertepatan dengan grup tempur kapal induk Amerika Serikat (AS) memasuki Laut China Selatan yang disengketakan untuk mempromosikan "kebebasan laut".
Wu bilang, "segelintir" orang di Taiwan sedang mengupayakan kemerdekaan pulau itu.
“Kami memperingatkan elemen kemerdekaan Taiwan: mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan kemerdekaan Taiwan berarti perang,” tegas dia.
Taiwan mengecam ancaman dan upaya China dalam melakukan intimidasi.
Dan, Presiden Tsai telah bersumpah, untuk mempertahankan kebebasan pulau itu.(*)