"Zaman dulu, gue waktu di London enggak ada duit kan. Jadi gue itu, ada beberapa teman yang (bilang) 'eh lu mau makan enggak ada uang ? Itu tuh ja, 10 kita ngumpul di satu titik itu ya'," cerita Herjunot Ali.
Demi bisa makan, Herjunot Ali rela mengais makanan dari tempat sampah di sebuah wilayah di London.
Jika beruntung, Herjunot Ali dan teman-temannya akan mendapat makanan yang masih bagus meskipun bekas.
"Makanannya ada yang masih bagus. Tergantung harinya. Kalau lagi hoki, makanannya bagus. Kalau lagi enggak hoki ya makanan bekas," imbuh Herjunot.
Mendengar cerita Herjunot Ali, Gading Marten pun terkejut.
"Ketika udah dibuang ke tempat sampah, tempat sampahnya kita buka, kita ambil," akui Herjunot.
"Ya Allah sampai segitunya ya?" kata Gading Marten seraya syok.
"Iya," ungkap Herjunot Ali.
Pengalaman pahit itu didapat Herjunot Ali saat setahun tinggal di London.
Kala itu, Herjunot Ali nekat pergi ke London untuk mencari tahu perihal karirnya.
Herjunot Ali mengaku ingin menjadi pemain sepak bola profesional.
Karenanya, Herjunot pun terbang ke London.
Namun karena ada polemik di klub sepak bola yang ia datangi, Herjunot Ali pun kembali pulang ke Indonesia usai setahun.
(*)
Source | : | wikipedia,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar