Risma mengatakan data yang tidak sesuai bisa sangat rawan nantinya.
Dirinya sampai meminta pihak dari daerah untuk bisa segera memperbaiki data tersebut.
"Di minggu pertama dan kedua Januari sudah ada perbaikan-perbaikan itu, karena kalau tidak padan kita juga takut. Orangnya itu ada atau enggak kan kita nggak tahu," ujar Risma dikutip dari siaran pers, Minggu (31/1/2021).
Risma sendiri mengatakan masih ada 40 daerah yang belum melakukan pemadanan data.
"Kurang lebih ada 40 daerah yang kami surati untuk dia memadankan dengan data kependudukan. Tambahannya sekitar 600.000-an (jumlah data) seluruh Indonesia, kecuali yang 40 daerah itu belum," kata dia.
Jika data masih tidak sesuai dikhawatirkan pula akan adanya tumpang tindih terkait penerimaan bansos yang terjadi.
(*)