"Kami tahu bahwa obesitas saja mengurangi kualitas sperma. Perawatan Covid-19 mungkin juga memengaruhi kualitas sperma pria ini, bukan virus itu sendiri," ujar Lewis.
Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian juga skeptis tentang kesimpulan laporan dan mendesak kehati-hatian dalam mengeneralisasikan temuan ini.
"Saya perlu memberikan catatan yang kuat tentang kehati-hatian dalam interpretasi mereka terhadap data ini," ujar Pacey.
"Sebagai contoh, penulis menyatakan bahwa data mereka menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 menyebabkan gangguan signifikan pada fungsi reproduksi pria, namun itu hanya benar-benar menunjukkan hubungan," lanjutnya.
Sementara itu, Dr. Channa Jayasena, konsultan endokrinologi reproduksi dan andrologi di Imperial College London menjelaskan, sakit akibat virus seperti flu dapat sementara menurunkan jumlah sperma (terkadang menjadi nol) selama beberapa minggu atau bulan.
"Ini membuat sulit untuk mengetahui seberapa banyak pengurangan yang diamati dalam penelitian ini khusus untuk Covid-19, daripada hanya karena sakit," kata Jayasena.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jika Laki-laki Terinfeksi Covid-19, Peneliti Sebut Bisa Rusak Kesuburan dan Kualitas Sperma
(*)
Source | : | tribunnewsbogor |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar