Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tiongkok-AS Sama-sama Besarkan Otot di Laut China Selatan, Indonesia Malah Disebut Bisa Tengahi Konflik Beijing-Washington, Kok Bisa?

Desy Kurniasari - Senin, 01 Februari 2021 | 20:13
Ilustrasi Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.
wsj.net

Ilustrasi Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.

Nilai komoditas perdagangan melewati Laut China Selatan saban tahun sebesar US$ 3,37 triliun atau sepertiga dari total perdagangan maritim dunia. Sekitar 80% dari impor energi China dan 39,5% dari total perdagangan mereka melewati Laut China Selatan.

Baca Juga: Bak Superhero Datang Beri Pertolongan, Taiwan Bisa Bernafas Lega Usai Negaranya Dihantui Pesawat Tempur China, AS Kirimkan USS Theodore Roosevelt Ancam Balik Tiongkok

Sejak 2013, China mulai melakukan pembangunan di Kepulauan Spratly dan Paracel. Tindakan tersebut mengundang kecaman internasional. Mulai 2015, Amerika Serikat dan negara-negara lain, termasuk Perancis dan Inggris, melakukan apa yang disebut kebebasan operasi navigasi di Laut China Selatan. (*)

Source :Kompas.comKontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x