Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Primadona dan Panutan Muslim Milenial, Sosok Gus Baha Rupanya Bukan Kaleng-kaleng, Santri Kesayangan Mbah Moen yang Hafal 30 Juz Alquran

Desy Kurniasari - Senin, 01 Februari 2021 | 16:42
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha
YouTube/ ANSOR JATENG

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha

Gus Baha kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran beserta qiraah dengan lisensi yang ketat dari ayahnya.

Baca Juga: Getol Beri Iming-iming Rp 28 Triliun, Israel Sempat Punya Hubungan 'Hangat' dengan Indonesia Semasa Gus Dur Hidup hingga Dituduh Antek Yahudi, Padahal Ini Alasan di Baliknya

Memang, karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makharijul huruf.

Menginjak usia remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.

Di Al-Anwar inilah Gus Baha terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.

Hal ini terbukti dari beberapa amanat prestisius keilmiahan yang diemban oleh ia selama mondok di Al Anwar, seperti Rais Fathul Muin dan Ketua Maarif di jajaran kepengurusan PP Al Anwar.

Baca Juga: Video Wawancaranya Viral, Gus Dur Ternyata Pernah Bubarkan Kementerian Sosial, Ini Alasannya

Saat mondok di sana pula Gus Baha mengkhatamkan hafalan Shahih Muslim lengkap dengan matan, rawi dan sanadnya.

Selain Shahih Muslim, Gus Baha juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Muin dan kitab-kitab gramatika Arab seperti Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.

Menurut sebuah riwayat, dari sekian banyak hafalan, Gus Baha lah santri pertama Al Anwar yang memegang rekor hafalan terbanyak di eranya.

Bahkan tiap-tiap musyawarah yang akan ia ikuti akan serta merta ditolak oleh kawan-kawannya, sebab dianggap tidak berada pada level santri pada umumnya karena kedalaman ilmu, keluasan wawasan dan banyaknya hafalan.

Source :GridHot.IDTribunjatim.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x