Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kudeta Militer Myanmar Makin Ganas, Aktivis Online Mulai Dibungkam Usai 'Dihilangkannya' Pimpinan Negara, PBB: Kami Akan Pastikan Kudeta Ini Gagal!

Nicolaus - Jumat, 05 Februari 2021 | 20:00
Jenderal Min memimpin kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
mdn.gov.mm

Jenderal Min memimpin kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Gridhot.ID- Militer Myanmar dikabarkan makin ganas melakukan gerakan kudetanya.

Kudeta militer ini berlangsung sejakSenin (1/2/2021) lalu.

Kasus ini pun membuat PBB dan Amerika Serikat ikut pasang badan.

Baca Juga: Sudah Ayu Ting Ting Tutup Rapat-Rapat, Sang Adik Malah Bongkar Alasannya Batal Nikahi Adit Jayusman: Tugasmu Belum Selesai...

Melansir dari Intisari-Online, sejauh ini para tentara menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan para pemimpin sipil lainnya dalam serangkaian serangan fajar, mengakhiri eksperimen singkat negara itu dengan demokrasi.

Dunia mengecam kudeta tersebut, termasuk Presiden AS Joe Biden dan PBB.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada Rabu (3/2/2021), PBB akan melakukan segala daya untuk menekan militer Myanmar dan "memastikan kudeta gagal".

Baca Juga: Berasal dari Trah Keluarga Cendana, Khirani Trihatmodjo Bisa Nikmati Pendidikan di Sekolah Elit, Intip Jumlah Uang Bulanan yang Harus Dibayar Orangtuanya

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan kudeta ini gagal," kata Guterres.

"Setelah pemilu yang saya yakini berlangsung normal dan setelah periode transisi yang besar, sama sekali tidak dapat diterima untuk membalikkan hasil pemilu dan keinginan rakyat," tegasnya.

Ketika ditanya tentang dakwaan Aung San Suu Kyi, Guterres menyatakan, "jika kita bisa menuduhnya atas sesuatu, (itu) berarti dia terlalu dekat dengan militer, apakah dia terlalu melindungi militer".

“Saya berharap, demokrasi bisa maju lagi di Myanmar. Tapi, untuk itu, semua narapidana harus dibebaskan, tatanan konstitusi harus ditegakkan kembali,” tambahnya.

Source : AFP intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x